Oleksandr Usyk Pertahankan Gelar Kelas Berat, Kalahkan Tyson Fury dengan Mutlak
Usyk Kembali Buktikan Keunggulan
Oleksandr Usyk kembali mencatatkan sejarah dalam dunia tinju kelas berat. Petinju asal Ukraina ini mempertahankan gelar juara dunia kelas berat setelah mengalahkan Tyson Fury dalam duel ulang yang sengit. Pertarungan yang berlangsung di Kingdom Arena, Riyadh, pada Minggu (22/12/2024) pagi WIB, berakhir dengan kemenangan angka mutlak untuk Usyk. Tiga juri memberikan skor identik 116-112 untuk kemenangan petinju berusia 37 tahun tersebut.
Kemenangan ini menegaskan dominasi Usyk di kelas berat sekaligus memastikan sabuk WBA Super, IBO, WBO, WBC, dan The Ring tetap berada di tangannya. Dengan rekor 23-0, termasuk 14 kemenangan KO, Usyk semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu petinju terbaik di era modern.
Jalannya Pertarungan
Awal yang Meyakinkan dari Fury
Tyson Fury datang dengan penuh percaya diri ke atas ring. Penampilannya yang flamboyan, mengenakan kostum Sinterklas sambil diiringi lagu “All I Want for Christmas Is You” milik Mariah Carey dan “Hypnotize” dari The Notorious B.I.G., menunjukkan mentalitas yang optimistis. Di ronde-ronde awal, Fury tampil dominan dengan gaya khasnya.
Pukulan jab dan uppercut Fury beberapa kali membuat Usyk kesulitan. Dalam lima ronde pertama, Fury terlihat menguasai jalannya pertandingan, hanya sedikit kehilangan momentum di ronde ketiga. Agresivitas Fury ini membuat Usyk lebih banyak bertahan dan mencari celah untuk menyerang balik.
Kebangkitan Usyk di Paruh Kedua
Namun, permainan berubah drastis mulai ronde keenam. Dengan kesabaran dan kecerdasan taktik, Usyk mulai mengambil kendali. Petinju Ukraina ini mulai melepaskan kombinasi pukulan yang efektif, sering kali mengenai sasaran dengan telak. Momentum beralih saat Usyk berhasil memanfaatkan kelemahan Fury dalam bertahan.
Ronde kesembilan menjadi salah satu momen krusial dalam pertandingan. Usyk semakin percaya diri dan mendominasi jalannya laga. Sejumlah pukulannya berhasil mengenai Fury dengan telak meski tidak sampai membuatnya tumbang seperti pada pertemuan pertama mereka.
Drama di Ronde Terakhir
Pada ronde ke-12, Tyson Fury mencoba kembali menyerang dengan gaya southpaw-nya. Ia memberikan perlawanan sengit dan berhasil unggul dalam ronde terakhir ini. Namun, usaha tersebut tidak cukup untuk membalikkan skor. Hingga bel terakhir berbunyi, Usyk tetap menjadi petarung yang lebih unggul secara keseluruhan.
Komentar Pasca-Pertarungan
Reaksi Usyk
“Saya menang, itu bagus. Saya menang, terima kasih, Tuhan,” ujar Usyk dalam wawancara usai pertarungan, seperti dikutip dari BBC. Usyk mengungkapkan bahwa kunci dari kebangkitannya setelah ditekan Fury di ronde-ronde awal adalah latihan keras, dukungan keluarga, dan semangat yang tak pernah padam.
“Istri saya membantu saya, anak-anak saya juga. Dua putra saya sudah mendapat sabuk judo. Mereka bilang, ‘Papa, kamu yang berikutnya.’ Itu memberi saya kekuatan. Tyson Fury adalah petarung hebat, lawan yang luar biasa. Ini adalah 24 ronde yang luar biasa dalam karier saya. Saya mempersembahkan kemenangan ini untuk ibu saya dan seluruh ibu di Ukraina,” tegas Usyk.
Reaksi Fury
Sementara itu, Tyson Fury menerima kekalahannya dengan lapang dada. Ini menjadi kekalahan kedua dalam karier profesionalnya, setelah sebelumnya juga kalah dari Usyk. Fury memuji performa lawannya dan menyebut Usyk sebagai petinju yang sangat cerdas dan sulit untuk ditaklukkan.
“Saya telah memberikan yang terbaik. Usyk adalah petarung luar biasa, sangat cerdas di atas ring. Saya akan kembali lebih kuat, ini belum berakhir,” ujar Fury.
Dominasi Usyk di Dunia Tinju
Rekor Tak Terkalahkan
Dengan kemenangan ini, Oleksandr Usyk mempertajam rekor tak terkalahkannya menjadi 23 kemenangan dari 23 pertarungan, dengan 14 di antaranya dimenangkan melalui KO. Sebagai mantan juara dunia kelas berat ringan, Usyk telah membuktikan bahwa transisinya ke kelas berat bukan sekadar langkah ambisius, melainkan keputusan yang tepat.
Keunggulan Taktis dan Fisik
Salah satu keunggulan utama Usyk adalah kemampuan taktisnya yang luar biasa. Ia mampu membaca permainan lawan dengan cermat dan menyesuaikan strategi di tengah pertandingan. Selain itu, kebugaran fisiknya yang prima memungkinkan Usyk untuk tetap tampil konsisten hingga ronde terakhir.
Masa Depan Usyk dan Fury
Apa Selanjutnya untuk Usyk?
Kemenangan ini semakin mempertegas posisi Usyk sebagai raja di kelas berat. Banyak penggemar tinju yang berharap pertarungan berikutnya akan mempertemukan Usyk dengan penantang lain yang tangguh, seperti Deontay Wilder atau Anthony Joshua dalam duel trilogi.
Namun, Usyk tampaknya akan lebih selektif dalam memilih lawan. Fokusnya bukan hanya mempertahankan gelar, tetapi juga mewariskan legacy sebagai salah satu petinju kelas berat terbaik sepanjang masa.
Fury Siap Bangkit
Bagi Tyson Fury, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga. Meski usianya kini menginjak 36 tahun, Fury masih memiliki potensi untuk kembali bersaing di level tertinggi. Dengan catatan rekornya yang tetap impresif, Fury bisa saja kembali mendapatkan kesempatan untuk merebut sabuk juara melalui jalur pertarungan wajib atau duel ulang lainnya.
Penutup
Pertarungan antara Oleksandr Usyk dan Tyson Fury di Riyadh menjadi salah satu duel paling menarik dalam sejarah tinju kelas berat. Kemenangan Usyk tidak hanya menunjukkan superioritasnya di atas ring, tetapi juga mempertegas statusnya sebagai legenda hidup dunia tinju. Di sisi lain, Tyson Fury tetap menjadi sosok yang dihormati berkat semangat juangnya.
Dengan hasil ini, dunia tinju kelas berat terus memberikan hiburan yang luar biasa bagi para penggemar. Baik Usyk maupun Fury, keduanya telah menunjukkan bahwa mereka adalah petarung sejati yang akan selalu dikenang dalam sejarah olahraga ini.