Okto dan Sheikha Asma: Pengalaman Mendaki Puncak Jaya yang Tak Terlupakan

Okto dan Sheikha Asma

Ekspedisi Puncak Jaya: Cerita Raja Sapta Oktohari dan Sheikha Asma Al-Thani

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, dan Sheikha Asma Al-Thani, pendaki gunung yang juga Direktur Pemasaran dan Komunikasi Komite Olimpiade Qatar, baru saja menyelesaikan ekspedisi pendakian Puncak Jaya (Carstensz Pyramid) di Papua. Keduanya berbagi pengalaman dan tantangan selama perjalanan tersebut, yang tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi mereka, tetapi juga bagi dunia pendakian gunung.

Penghormatan dan Rasa Syukur

Dalam sebuah jumpa pers di Jakarta, Oktohari menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas keberhasilan Sheikha. “Saya berterima kasih dan merasa terhormat untuk menyambut Sheikha di sini. Perjalanan kemarin tidak mudah karena akses dan perizinannya. Namun, yang terpenting saat ini adalah kita sehat dan bangga bahwa Sheikha benar-benar menyelesaikan ekspedisinya,” ungkap Oktohari.

Read More

Ekspedisi ini bukan hanya sekadar pendakian biasa, tetapi merupakan misi bagi Sheikha sebagai wanita Arab pertama dan orang Qatar pertama yang meraih gelar Explorers Grand Slam. Gelar ini hanya diberikan kepada mereka yang berhasil menyelesaikan pendakian tujuh puncak gunung tertinggi di dunia, yang dikenal dengan sebutan Seven Summit, serta mencapai Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Sheikha Asma menyatakan, “Sangat terhormat bisa menjadi perempuan Arab pertama dan orang Qatar pertama yang meraih Explorers Grand Slam ini.” Motivasi utama dari ekspedisinya adalah untuk menginspirasi generasi muda. “Saya ingin mereka mengetahui sampai mana batas kekuatan kita, bertemu orang-orang baru, dan belajar dari mereka,” tambahnya.

Semangatnya dalam menjelajahi dunia dan mendaki gunung-gunung tertinggi sangat jelas terlihat dalam penjelasan yang ia berikan. “Setiap gunung dan ekspedisi memiliki tantangannya masing-masing. Saya sangat menikmati perjalanan saya di Puncak Jaya. Ini adalah pendakian yang saya sudah lama tunggu, sehingga saya sangat bersyukur bisa melakukannya,” kata Sheikha.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun ekspedisi berjalan dengan baik, Sheikha mengungkapkan bahwa perjalanan tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah ketakutannya untuk berdiri di tepi jurang dan melihat ke bawah. “Saya mempersiapkan mental dan fisik saya untuk melewati jembatan tali yang ada di perjalanan Puncak Jaya. Saya tidak menyangka bisa melewati tantangan itu,” ujarnya.

Raja Sapta Oktohari juga menekankan pentingnya mental dan persiapan fisik dalam pendakian gunung. “Keduanya sangat diperlukan, terutama ketika kita menghadapi situasi yang tidak terduga,” tuturnya.

Misi dan Harapan ke Depan

Meskipun telah meraih gelar bergengsi, Sheikha Asma tidak berhenti di situ. Dia masih memiliki hasrat untuk menjelajahi lebih banyak gunung di dunia. “Walaupun saya sudah mendaki Seven Summit, saya masih ingin menjelajahi lebih banyak gunung lagi. Saya ingin memberikan inspirasi, terutama bagi para pendaki wanita, bahwa tidak ada mimpi yang tidak mungkin tidak bisa digapai,” kata Sheikha penuh semangat.

Dia berharap, dengan pengalamannya, semakin banyak wanita yang berani untuk mengejar impian mereka dan menunjukkan bahwa pendakian bukan hanya untuk laki-laki. “Ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa wanita juga bisa menjadi pendaki handal,” imbuhnya.

Kesimpulan

Ekspedisi Puncak Jaya yang dilakukan oleh Raja Sapta Oktohari dan Sheikha Asma Al-Thani bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tetapi juga tentang memberikan inspirasi kepada banyak orang. Keduanya menunjukkan bahwa dengan tekad, persiapan, dan keberanian, kita bisa mengatasi berbagai rintangan.

Misi Sheikha untuk menginspirasi generasi muda dan memperlihatkan potensi yang dimiliki oleh wanita dalam dunia pendakian adalah pesan yang sangat berarti. Dengan keberhasilan ini, diharapkan lebih banyak orang, terutama perempuan, yang akan terinspirasi untuk mengejar impian mereka dalam mendaki gunung dan menjelajahi keindahan alam.

Pengalaman ini adalah pengingat bahwa setiap pendakian memiliki tantangannya sendiri, dan yang terpenting adalah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan tersebut. Seperti yang dikatakan Sheikha, “Tidak ada mimpi yang tidak bisa dicapai.” phoenix288

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *