Arsenal Gagal Maksimalkan Peluang di Emirates
Arsenal harus puas bermain imbang tanpa gol saat menjamu Everton di Emirates Stadium, Sabtu (14/11/2024). Hasil ini menjadi pukulan berat bagi The Gunners yang tengah memburu posisi puncak klasemen Liga Inggris.
Dengan hasil ini, Arsenal tertinggal empat poin dari Chelsea di posisi kedua dan enam poin dari Liverpool yang kokoh di puncak klasemen. Hasil seri ini juga memperpanjang jarak mereka dari perburuan gelar, meskipun mereka tampil dominan sepanjang laga.
Dominasi Tanpa Gol: Arsenal Mandek di Depan Gawang
Sejak awal pertandingan, Arsenal memegang kendali penuh dengan penguasaan bola mencapai 77 persen. Meski demikian, dominasi itu tidak diimbangi dengan efektivitas di depan gawang. Dari total 15 tembakan, hanya lima yang tepat sasaran, semuanya berhasil dimentahkan oleh kiper Everton, Jordan Pickford.
Everton yang tampil disiplin di lini belakang berhasil meredam kreativitas permainan Arsenal. The Gunners tampak frustrasi menghadapi pertahanan rapat tim tamu, bahkan para penyerang andalan seperti Gabriel Jesus dan Bukayo Saka kesulitan menemukan celah.
Pergantian Kontroversial: Odegaard Ditarik Keluar
Salah satu keputusan Mikel Arteta yang paling banyak disorot adalah ketika ia memutuskan untuk menggantikan Martin Odegaard pada menit ke-62. Kapten Arsenal yang selama ini menjadi kreator utama serangan digantikan oleh Ethan Nwaneri, winger muda yang belum banyak pengalaman di laga besar.
Martin Odegaard dikenal sebagai pemain yang memiliki visi permainan yang tajam dan kemampuan memberikan umpan matang. Di tengah situasi Arsenal yang sangat membutuhkan gol, keputusan menarik keluar Odegaard menimbulkan tanda tanya besar.
“Soal pergantian Martin, itu murni keputusan taktik untuk mengubah ritme tim. Saya paham jika ada yang mempertanyakannya. Jika Ethan masuk dan mencetak gol, maka itu adalah keputusan brilian. Jika tidak, Anda sudah mengambil risiko dengan menarik keluar kapten Anda. Seperti itulah sepakbola,” ujar Arteta kepada ESPN usai pertandingan.
Masalah Cedera Declan Rice
Selain Odegaard, Arteta juga menarik Declan Rice dari lapangan. Berbeda dengan pergantian Odegaard yang bersifat taktis, keputusan mengganti Rice didasari oleh masalah fisik. Gelandang timnas Inggris itu dilaporkan merasakan ketidaknyamanan di kakinya selama pertandingan berlangsung.
“Declan diganti karena dia merasa ada yang tidak beres dengan kakinya. Kami tidak ingin mengambil risiko dengan terus memainkannya dalam kondisi seperti itu,” tambah Arteta.
Pergantian dua pemain kunci ini dinilai membuat keseimbangan permainan Arsenal terganggu. Sejak saat itu, kreativitas serangan Arsenal menurun, dan mereka semakin kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
Kritik terhadap Strategi Arteta
Keputusan Arteta mengganti Odegaard dan Rice tidak hanya memancing kritik dari para pengamat, tetapi juga membuat suporter Arsenal kecewa. Banyak yang mempertanyakan mengapa Arteta lebih memilih mempertaruhkan permainan tim dengan memasukkan pemain muda dalam situasi krusial.
Legenda Arsenal, Ian Wright, menyatakan keheranannya atas keputusan tersebut. “Ketika Anda memiliki pemain seperti Odegaard di lapangan, Anda tahu dia bisa membuat perbedaan kapan saja. Saya tidak mengerti mengapa dia harus keluar saat tim sedang butuh gol,” ujar Wright dalam analisis pasca-pertandingan di Sky Sports.
Namun, Arteta menegaskan bahwa keputusannya tidak perlu disesali. Ia percaya bahwa pergantian pemain adalah bagian dari strategi untuk mengubah dinamika permainan, meskipun hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
Pickford, Pahlawan Everton
Di sisi lain, Jordan Pickford pantas diberi apresiasi atas penampilannya yang luar biasa. Kiper timnas Inggris itu menjadi tembok kokoh di bawah mistar gawang Everton, menggagalkan semua peluang Arsenal dengan refleks dan posisi yang sempurna.
“Jordan adalah alasan kami bisa pulang dengan satu poin hari ini. Dia menunjukkan mengapa dia adalah salah satu kiper terbaik di liga,” puji pelatih Everton, Sean Dyche.
Dampak Imbang terhadap Perburuan Gelar Arsenal
Hasil imbang ini membuat Arsenal semakin sulit mengejar Liverpool di puncak klasemen. Dengan sisa pertandingan yang semakin sedikit, Arsenal harus memperbaiki konsistensi mereka dan memaksimalkan peluang di laga-laga berikutnya.
Arteta mengakui bahwa timnya masih memiliki banyak pekerjaan rumah. “Kami harus lebih klinis di depan gawang dan lebih sabar dalam membongkar pertahanan lawan. Ini adalah sesuatu yang harus kami benahi,” katanya.
Pelajaran dari Laga Kontra Everton
Meski hasil imbang ini mengecewakan, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil Arsenal:
- Efektivitas Penyelesaian Akhir: Arsenal harus bekerja keras meningkatkan konversi peluang menjadi gol.
- Keseimbangan Tim: Pergantian pemain harus lebih diperhitungkan agar tidak merusak ritme permainan.
- Ketangguhan Mental: Dalam situasi sulit, Arsenal perlu menunjukkan ketenangan dan determinasi untuk mencari solusi.
Harapan ke Depan
Arsenal masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen, tetapi itu membutuhkan performa yang lebih konsisten dan keputusan taktik yang lebih matang dari Arteta. Dengan jadwal yang semakin padat, rotasi pemain tetap penting, namun harus dilakukan dengan pertimbangan yang cermat.
Dalam laga berikutnya, Arsenal akan menghadapi tim papan tengah yang berpotensi menjadi momen kebangkitan mereka. Para fans berharap Arteta dan anak asuhnya bisa kembali ke jalur kemenangan dan menjaga asa dalam perburuan gelar.
Kesimpulan
Hasil imbang tanpa gol melawan Everton adalah pengingat bahwa dominasi dalam penguasaan bola tidak selalu cukup untuk memenangkan pertandingan. Arsenal harus belajar dari kesalahan ini dan meningkatkan fokus mereka dalam menyelesaikan peluang.
Keputusan Arteta untuk mengganti Martin Odegaard mungkin menjadi sorotan utama, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana Arsenal merespons situasi ini dan bangkit untuk meraih hasil yang lebih baik di laga-laga mendatang. phoenix288