Manchester City Berangsur Memburuk Tanpa Rodri: Guardiola Bandingkan dengan Michael Jordan
Manchester City tengah menghadapi periode sulit setelah kehilangan gelandang andalan mereka, Rodri, yang mengalami cedera ACL pada September 2024. Absennya pemain Spanyol ini memberikan dampak besar pada performa tim, hingga membuat manajer Pep Guardiola membandingkan pengaruh Rodri dengan legenda bola basket Michael Jordan di Chicago Bulls.
Cedera Rodri dan Awal Masalah untuk Man City
Rodri, yang baru saja memenangkan Ballon d’Or 2024, menjadi tulang punggung Manchester City selama beberapa musim terakhir. Cedera ACL yang dialaminya dalam kemenangan 2-1 atas Brentford pada September lalu membuatnya absen hingga Maret 2025. Kehilangan Rodri menjadi awal dari serangkaian hasil buruk yang dialami oleh tim asuhan Guardiola.
Performa Awal Tanpa Rodri
Pada awalnya, Manchester City tampak mampu bertahan tanpa kehadiran sang maestro lini tengah. Mereka tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan pertama pasca-cedera Rodri, termasuk mencatatkan lima kemenangan berturut-turut. Namun, tanda-tanda kerapuhan mulai terlihat setelah kekalahan 1-2 dari Tottenham Hotspur di Carabao Cup.
Rentetan Hasil Buruk
Setelah kekalahan tersebut, performa Manchester City menurun drastis:
- Hanya mampu menang satu kali dalam 10 pertandingan berikutnya.
- Mengalami tujuh kekalahan, termasuk beberapa laga penting di Liga Inggris dan Liga Champions.
- Terperosok ke posisi keempat klasemen Liga Inggris, tertinggal delapan poin dari Liverpool di puncak.
- Terancam gagal lolos dari fase grup Liga Champions, berada di peringkat 22 klasemen sementara.
Guardiola Bandingkan Rodri dengan Michael Jordan
Dalam wawancaranya, Pep Guardiola secara terbuka menyatakan bahwa absennya Rodri memengaruhi performa tim secara signifikan. Ia bahkan menggunakan analogi yang menarik dengan membandingkan pengaruh Rodri terhadap Manchester City dengan Michael Jordan di Chicago Bulls.
Pernyataan Guardiola
“Ini adalah masalah besar. Dengan Rodri, kami sudah tahu sejak awal. Pada musim ini kami bermain tanpa pemenang Ballon d’Or dan pemain terbaik di Inggris pada musim lalu,” ujar Guardiola dikutip dari Sky Sports.
“Chicago Bulls memenangi enam cincin juara NBA dengan Michael Jordan kan? Sejak Jordan pensiun, berapa banyak yang sudah mereka menangi? Ketika Rodri comeback nanti, kami akan kuat lagi,” tambahnya.
Analogi yang Relevan
Guardiola mencoba menekankan bahwa peran Rodri di tim sangat penting, sama seperti peran Jordan dalam membawa Chicago Bulls meraih kejayaan di NBA. Rodri tidak hanya berperan sebagai gelandang bertahan, tetapi juga sebagai kreator serangan, pengatur tempo, dan pemimpin di lapangan. Tanpa Rodri, Man City kehilangan keseimbangan yang selama ini menjadi kekuatan mereka.
Krisis Cedera yang Memperparah Situasi
Selain kehilangan Rodri, Manchester City juga harus menghadapi krisis cedera pemain lainnya. Beberapa pemain kunci menyusul ke ruang perawatan, termasuk:
- Oscar Bobb
- Mateo Kovacic
- John Stones
- Phil Foden
- Manuel Akanji
- Nathan Ake
Absennya para pemain ini membuat skuad Guardiola semakin tipis, memaksa sang manajer untuk melakukan rotasi besar-besaran yang belum tentu efektif.
Tantangan di Liga Inggris dan Liga Champions
Dengan skuad yang timpang, Manchester City menghadapi tantangan berat di dua kompetisi utama:
- Liga Inggris: Selisih delapan poin dari Liverpool membuat peluang mempertahankan gelar semakin menipis.
- Liga Champions: Erling Haaland dkk berada di posisi genting, terancam gagal lolos ke babak 16 besar. Hal ini berpotensi menjadi kegagalan besar bagi Guardiola.
Analisis Penyebab dan Solusi
1. Ketergantungan pada Rodri
Ketergantungan Manchester City pada Rodri di lini tengah sangat terasa. Statistik menunjukkan bahwa tanpa Rodri, tingkat penguasaan bola dan efektivitas serangan City menurun drastis. Guardiola perlu mencari solusi jangka pendek untuk mengatasi absennya Rodri, seperti mengoptimalkan pemain muda atau mengubah formasi.
2. Minimnya Kedalaman Skuad
Meski dikenal memiliki skuad yang dalam, cedera yang dialami sejumlah pemain kunci membuat Guardiola kehilangan opsi penting di berbagai posisi. Manajemen perlu mempertimbangkan untuk mendatangkan pemain baru di bursa transfer Januari guna memperkuat tim.
3. Krisis Mentalitas
Hasil buruk secara beruntun dapat memengaruhi mentalitas pemain. Guardiola perlu memastikan bahwa para pemain tetap fokus dan percaya diri menghadapi sisa musim, terutama di pertandingan-pertandingan krusial.
Harapan dan Prediksi
Manchester City masih memiliki peluang untuk bangkit, terutama jika Rodri bisa kembali lebih cepat dari yang diperkirakan. Dengan pengalaman dan kualitas Guardiola sebagai manajer, City diharapkan mampu menemukan solusi untuk kembali ke jalur kemenangan.
Namun, jika performa buruk ini terus berlanjut, peluang mereka untuk meraih gelar musim ini akan semakin sulit. Tekanan dari para pesaing di Liga Inggris dan tuntutan tinggi di Liga Champions membuat perjalanan City musim ini tidak akan mudah.
Kesimpulan
Absennya Rodrii menjadi bukti betapa pentingnya peran seorang pemain di sebuah tim. Manchester City, yang biasanya tampil dominan, kini kesulitan menemukan ritme tanpa pemenang Ballon d’Or tersebut. Analogi Guardiola tentang Michael Jordan menggambarkan besarnya pengaruh Rodrii terhadap permainan tim.
Dengan tantangan berat di depan, Manchester City harus segera menemukan solusi, baik melalui strategi baru, rotasi pemain, maupun rekrutmen di bursa transfer. Apakah Manchester City mampu bangkit dari keterpurukan ini? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: kembalinya Rodrii akan menjadi momen yang sangat dinantikan oleh para penggemar The Citizens. phoenix288