Eks Pelatih Norwegia Minta FIFA Tindak Israel dalam Piala Dunia

Egil Olsen Mendesak FIFA Coret Israel dari Kualifikasi Piala Dunia 2026: Serangan Israel ke Palestina Jadi Alasan

Pengenalan

Egil Olsen, mantan pelatih tim nasional Norwegia, telah menyerukan tindakan tegas terhadap Israel terkait serangan negara tersebut ke Palestina. Olsen meminta FIFA untuk mencoret Israel dari kualifikasi Piala Dunia 2026. Seruan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan dan kekhawatiran internasional atas konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Posisi Norwegia di Grup Kualifikasi

Timnas Norwegia berada satu grup dengan Israel di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Kedua tim dijadwalkan bertemu pada 26 Maret dan 11 Oktober 2025. Presiden Asosiasi Sepakbola Norwegia (NFF), Lise Klaveness, mengungkapkan kekhawatirannya terkait hasil undian yang mempertemukan timnya dengan Israel. Klaveness menolak bertemu dengan tim yang ia anggap telah melakukan serangan terhadap warga sipil di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Read More

Seruan Penolakan Egil Olsen

Penolakan terhadap pertemuan dengan Israel juga datang dari Egil Olsen, yang pernah melatih Timnas Norwegia pada periode 1990-1998 dan 2009-2013. Olsen mendesak NFF untuk mendorong FIFA melarang Israel dari kompetisi internasional, termasuk kualifikasi Piala Dunia. Bersama dengan aktivis Norwegia Siavash Mobasheri, Olsen menandatangani kolom yang berisi rencana boikot jika FIFA tidak mengambil tindakan tegas terhadap Israel.

Tuntutan Olsen dan Mobasheri

Dalam tuntutan yang diajukan, Olsen dan Mobasheri meminta NFF untuk mengambil langkah aktif memastikan FIFA melarang Israel dari sepak bola internasional. Mereka menegaskan bahwa jika FIFA tidak bertindak, Norwegia harus memboikot dua pertandingan melawan Israel di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Klarifikasi Egil Olsen

Namun, belakangan Olsen mengklarifikasi bahwa dirinya tidak mendukung boikot pertandingan Norwegia kontra Israel, meski tetap menekankan pentingnya pencoretan Israel dari kualifikasi. “Apabila kami gagal membuat mereka [Israel] dilarang, maka kami harus memainkan dua pertandingan itu. Saya tak meminta untuk boikot, tapi saya mau mereka dicoret,” kata Olsen kepada media Norwegia, Nettavisen.

Olsen juga menyatakan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Lise Klaveness mengenai masalah ini, dan mengakui bahwa situasi ini sangat kompleks. “Saya sudah berbicara kepada Lise Klaveness. Dia punya alasan masuk akal tentang masalah ini, tapi itu adalah perkara yang sulit,” ujar Olsen.

Reaksi Terhadap Serangan Israel

Serangan Israel ke Gaza telah memicu reaksi keras dari berbagai pihak di seluruh dunia. Banyak organisasi hak asasi manusia mengecam tindakan tersebut dan menyerukan sanksi terhadap Israel. Kejadian ini juga memengaruhi dunia olahraga, di mana banyak atlet dan organisasi olahraga mengungkapkan solidaritas mereka dengan warga Palestina.

Perbandingan dengan Kasus Rusia

Tuntutan untuk melarang Israel dari kualifikasi Piala Dunia mengingatkan pada tindakan serupa yang diambil terhadap Rusia. Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, FIFA dan UEFA sepakat untuk melarang tim nasional dan klub Rusia dari kompetisi internasional. Olsen dan Mobasheri berpendapat bahwa langkah serupa harus diterapkan kepada Israel sebagai respons atas tindakannya di Palestina.

Sikap Asosiasi Sepakbola Norwegia (NFF)

NFF berada dalam posisi sulit dengan tuntutan dari berbagai pihak untuk mengambil sikap tegas terhadap Israel. Presiden NFF, Lise Klaveness, telah mengungkapkan ketidakpuasannya dengan undian yang mempertemukan Norwegia dengan Israel. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan FIFA. NFF diharapkan untuk bekerja sama dengan FIFA dan organisasi internasional lainnya dalam menangani isu ini dengan bijak.

Masa Depan Kualifikasi Piala Dunia 2026

Isu pencoretan Israel dari kualifikasi Piala Dunia 2026 masih menjadi perdebatan hangat di kalangan pejabat sepak bola internasional. Banyak yang mempertanyakan apakah tindakan ini akan menciptakan preseden baru dalam penegakan sanksi terhadap negara-negara yang terlibat dalam konflik internasional.

FIFA sendiri memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa sepak bola tetap menjadi alat pemersatu di tengah perpecahan global. Keputusan yang diambil terkait pencoretan Israel akan berdampak besar pada persepsi publik terhadap FIFA dan komitmennya terhadap prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan.

Kesimpulan: Langkah Selanjutnya

Seruan Egil Olsen untuk mencoret Israel dari kualifikasi Piala Dunia 2026 mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas tentang konflik Israel-Palestina. Meski tuntutan ini kontroversial, banyak yang mendukung langkah tegas sebagai upaya untuk menghentikan kekerasan dan mendorong perdamaian.

NFF dan FIFA kini berada di bawah tekanan besar untuk mengambil keputusan yang adil dan bijaksana. Meskipun tantangan ini sangat besar, kesempatan untuk menciptakan perubahan positif melalui olahraga tetap ada. Semua mata kini tertuju pada keputusan yang akan diambil dalam waktu dekat. phoenix288

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *