AS Roma Meraih Poin Pertama di Bawah Asuhan Claudio Ranieri: Menahan Tottenham 2-2 di Liga Europa
Pertandingan Seru dengan Dua Kali Bangkit
AS Roma akhirnya meraih poin pertama di bawah asuhan Claudio Ranieri setelah berhasil menahan imbang Tottenham Hotspur 2-2 dalam lanjutan Liga Europa musim ini. Bertanding di London pada Jumat (29/11/2024) dini hari WIB, Giallorossi menunjukkan semangat juang yang luar biasa meski sempat tertinggal dua kali. Namun, mereka bangkit dengan menunjukkan permainan agresif dan determinasi yang tak kenal menyerah.
Tottenham memimpin lebih dulu setelah Son Heung-min berhasil mengeksekusi penalti pada menit ke-5. Penalti tersebut diberikan setelah Mats Hummels melakukan tekel terhadap Pape Matar Sarr di kotak terlarang. Roma tidak butuh waktu lama untuk membalas, dan pada menit ke-20, Evan Ndicka berhasil menyamakan kedudukan lewat sundulan tajam. Tottenham kembali unggul di menit ke-34 melalui gol Brennan Johnson yang membuat skor menjadi 2-1 bagi tuan rumah.
Namun, di babak kedua, Roma tampil lebih berani dan terus berusaha untuk menciptakan peluang. Meski tertinggal, mereka tidak menyerah dan berhasil menyamakan kedudukan lewat gol dramatis dari Hummels di injury time setelah membelokkan umpan dari Angelino. Hasil imbang ini menjadi bukti bahwa Roma masih memiliki semangat yang tinggi meski dalam situasi terjepit.
Taktik Ranieri: Fokus pada Serangan dan Karakter Tim
Setelah pertandingan yang sulit tersebut, Claudio Ranieri memuji performa timnya meskipun hasilnya hanya imbang. “Saya tidak senang dengan laga melawan Napoli karena saya tidak suka tim hanya bertahan. Itu bukan pesan yang ingin saya sampaikan kepada para pemain dan penggemar. Kali ini, saya sudah sangat jelas mengatakan kepada mereka bahwa saya tak ingin tim yang hanya bertahan. Jika mereka menyerang, kami juga harus menyerang dengan lebih baik,” ungkap Ranieri.
Pesan Ranieri sangat jelas: ia menginginkan tim yang berusaha untuk menang, bukan tim yang hanya menunggu apa yang terjadi. “Suporter mana pun pasti menyukai tim yang berusaha untuk menang. Kadang berhasil, kadang tidak, tapi yang terpenting adalah berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kemenangan. Tidak hanya duduk dan melihat apa yang terjadi,” tambah Ranieri.
Menurut Ranieri, penampilan tim jauh lebih penting daripada hasil akhir yang dicapai. Ia ingin para pemainnya menunjukkan bahwa mereka masih mengingat cara bermain sepak bola dengan semangat dan karakter yang tinggi. “Saya ingin para pemain membuktikan kepada penggemar bahwa mereka ada di sini untuk bermain sepak bola. Mereka tidak lupa cara bermain bola,” tegasnya.
Respons Positif dari Pemain Roma
Claudio Ranieri juga memuji respons yang diberikan para pemain Roma setelah dirinya memberikan instruksi yang tegas. Para pemain terlihat lebih agresif di babak kedua, dengan menciptakan lebih banyak peluang. Roma berhasil melepaskan 11 tembakan pada babak kedua, dengan empat di antaranya mengarah tepat ke gawang, sebuah peningkatan yang signifikan dibandingkan hanya tujuh tembakan dengan tiga yang mengarah ke gawang di babak pertama.
Sebagai hasil dari usaha keras tim, Roma akhirnya bisa mencetak gol penyeimbang di injury time. Mats Hummels, yang sempat terlibat dalam penalti yang diberikan kepada Tottenham, menjadi pahlawan dengan golnya yang membelokkan umpan dari Angelino. Gol ini tidak hanya menyelamatkan Roma dari kekalahan, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka tidak pernah menyerah dalam menghadapi situasi sulit.
Peluang Roma di Liga Europa
Hasil imbang ini membuat AS Roma berada di urutan ke-21 klasemen sementara Liga Europa dengan enam poin dari lima pertandingan yang telah dimainkan. Walaupun masih jauh dari posisi aman, peluang Roma untuk lolos ke babak 16 besar melalui jalur playoff masih terbuka lebar. Ranieri berharap timnya bisa menjaga semangat positif ini dan melanjutkan usaha mereka untuk meraih hasil lebih baik di tiga laga sisa.
“Ini adalah langkah yang bagus. Kami ingin memastikan bahwa kami tetap berjuang hingga akhir. Kami harus bisa mendapatkan hasil yang lebih baik di pertandingan berikutnya dan berusaha untuk lolos ke fase berikutnya,” kata Ranieri setelah pertandingan.
Meningkatnya Percaya Diri Roma
Hasil ini memberikan dorongan moral bagi Roma, terutama setelah mereka mengalami kesulitan dalam beberapa laga sebelumnya. Dengan filosofi permainan yang lebih menyerang dan karakter yang tidak mudah menyerah, Giallorossi menunjukkan bahwa mereka masih memiliki kualitas untuk bersaing di level tertinggi. Di bawah asuhan Ranieri, Roma kini mulai menemukan identitas permainan mereka kembali, yang sebelumnya sempat hilang akibat hasil buruk di laga-laga awal musim.
Selain itu, keberhasilan Roma dalam menahan imbang Tottenham juga menunjukkan bahwa meskipun mereka menghadapi lawan tangguh, Roma masih bisa bersaing dan memberikan perlawanan yang kuat. Hasil ini seharusnya menjadi landasan untuk menghadapi laga-laga selanjutnya dengan lebih percaya diri dan semangat yang lebih besar.
Kesimpulan: Perjalanan Roma Masih Panjang
Meskipun hasil imbang 2-2 di kandang Tottenham bukanlah hasil yang sempurna, namun ini merupakan langkah yang penting bagi AS Roma di bawah asuhan Claudio Ranieri. Penampilan yang lebih agresif dan semangat juang yang tinggi menunjukkan bahwa Roma masih memiliki potensi besar untuk meraih kesuksesan di Liga Europa. Peluang untuk lolos ke 16 besar masih terbuka lebar, dan Ranieri serta para pemain Roma diharapkan terus menunjukkan determinasi yang sama di pertandingan berikutnya.
Roma kini sudah menunjukkan bahwa mereka masih ingat cara bermain sepak bola dengan semangat yang besar. Jika tim terus tampil dengan cara ini, mereka bisa berharap untuk mencapai hasil yang lebih baik di sisa kompetisi. phoenix288