Lionel Messi: Masa Depan Setelah Pensiun dan Penolakannya Menjadi Pelatih
Memasuki Babak Akhir Karier
Lionel Messi, salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa, kini berada di penghujung kariernya. Pada usia 37 tahun, Messi masih menunjukkan performa yang mengesankan bersama Inter Miami dan Timnas Argentina. Ia mencatatkan 20 gol di Major League Soccer (MLS) musim ini dan membawa timnya meraih Supporter Shield setelah menjadi juara musim reguler 2024. Di level internasional, Messi juga membawa Argentina menjuarai Copa America 2024 dan saat ini menempati peringkat pertama di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL.
Dengan pencapaian luar biasa ini, banyak penggemar dan pengamat sepakbola mulai berspekulasi tentang apa yang akan dilakukan Messi setelah gantung sepatu. Namun, dalam sebuah wawancara dengan Fabrizio Romano untuk 433, Messi dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak tertarik untuk melanjutkan kariernya sebagai pelatih.
Tidak Tertarik Menjadi Pelatih
Dalam wawancaranya, Messi menjelaskan bahwa ia belum yakin apa yang ingin dilakukannya setelah pensiun. “Saya rasa saya tidak ingin menjadi pelatih,” katanya. “Saya lebih menghargai semua yang saya lakukan setiap hari daripada sebelumnya, jadi saya hanya berpikir tentang bermain, berlatih, dan bersenang-senang.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa Messi ingin menikmati setiap momen yang tersisa di lapangan, tanpa beban tanggung jawab sebagai pelatih.
Keputusan Messi untuk tidak mengejar karier pelatih mungkin mengejutkan banyak orang. Sebagai salah satu pemain paling berpengalaman dan sukses, ia dianggap sebagai kandidat ideal untuk membimbing generasi baru pemain. Namun, Messi tampaknya lebih memilih untuk fokus pada pengalaman pribadi dan kebahagiaan di sisa kariernya.
Mensyukuri Setiap Momen
Messi juga menekankan rasa syukurnya atas semua pencapaian yang telah diraihnya. “Biarkan orang-orang mengingat saya dengan cara apa pun yang mereka inginkan. Saya sangat bersyukur atas karier saya dan karena telah mencapai semua yang saya miliki berkat Tuhan,” ungkapnya. Ia mengakui bahwa impian terbesarnya adalah memenangkan Piala Dunia, yang akhirnya terwujud pada 2022. Messi merasakan beban yang sangat berat dalam perjalanan kariernya, dan kini ia ingin lebih menikmati setiap momen yang tersisa.
“Impianku adalah memenangkan Piala Dunia, yang telah saya perjuangkan sejak lama dan membutuhkan banyak usaha,” lanjutnya. Dengan pencapaian yang telah diraihnya bersama Barcelona dan tim nasional, Messi merasa cukup beruntung. Ia memiliki kehidupan dan keluarga yang indah, dan rasa syukur ini mencerminkan sikap positifnya terhadap masa depan.
Menatap Masa Depan dengan Optimisme
Meskipun Messi tidak memiliki rencana pasti setelah pensiun, sikapnya yang penuh rasa syukur dan fokus pada kebahagiaan saat ini menunjukkan bahwa ia akan menghadapi masa depan dengan optimisme. Messi lebih memilih untuk membiarkan orang lain mengingatnya berdasarkan pencapaian dan kontribusinya di lapangan, daripada terjebak dalam tekanan untuk memenuhi harapan tertentu.
Dalam dunia sepakbola yang terus berubah, keputusan Messi untuk tidak menjadi pelatih mungkin adalah pilihan yang tepat baginya. Ia ingin menikmati sisa kariernya tanpa beban tambahan, dan itulah yang membuat perjalanan sepakbolanya begitu istimewa. Messi adalah contoh nyata bahwa di balik kesuksesan besar, ada perjalanan pribadi yang harus dihargai dan dinikmati. phoenix288