Saparuddin: Suka Duka Satu-Satunya Wakil Sulawesi Barat di Peparnas 2024
Perjuangan Saparuddin di Peparnas 2024
Saparuddin, seorang pemuda berusia 15 tahun asal Sulawesi Barat, menjadi pusat perhatian di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 yang digelar di Solo. Sebagai satu-satunya atlet yang mewakili daerahnya, perjalanan Saparuddin menuju ajang bergengsi ini dipenuhi tantangan dan perjuangan yang luar biasa. Meskipun hanya ada satu wakil, keberangkatannya ke Peparnas menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sulawesi Barat, yang baru pertama kali ikut serta dalam perhelatan ini.
Awal Perjalanan yang Berat
Perjuangan Saparuddin dimulai dari proses latihan yang sangat terbatas. Hanya memiliki waktu dua bulan untuk mempersiapkan diri, ia berlatih dengan kondisi yang serba minim. Ditambah lagi, Saparuddin harus menghadapi masalah kesehatan, seperti luka pada jari-jarinya akibat gesekan saat mengayuh kursi roda dengan kecepatan tinggi. “Luka seperti ini sudah biasa terjadi. Meskipun sampai luka-luka, saya tetap semangat,” ungkap Saparuddin, mencerminkan tekadnya yang kuat.
Pertandingan Pertama di Peparnas
Di Stadion Sriwedari Solo, Saparuddin bertanding dalam nomor 100 meter putra kategori T52-53. Ia menghadapi lawan-lawan yang jauh lebih berpengalaman, seperti Gunari Eko Jarot Sandiko dari Jawa Tengah dan Nandang Wahyudin dari Jawa Barat. “Saya sempat merasa deg-degan sebelum bertanding karena lawannya beda level. Mereka sudah jauh lebih berpengalaman,” katanya. Meskipun begitu, Saparuddin bertekad untuk tidak menyerah. “Saya akan terus bekerja keras. Mudah-mudahan suatu saat nanti saya bisa seperti mereka,” imbuhnya.
Dukungan Pelatih dan Harapan ke Depan
Pelatih Saparuddin, Irwan Ridha, sangat memahami perjuangan anak asuhnya. Ia menilai bahwa proses persiapan Saparuddin menuju Peparnas tidaklah mudah, terutama dengan status National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Sulawesi Barat yang baru diresmikan pada Agustus 2024. “Kami hanya menjalani latihan mandiri dengan peralatan yang seadanya,” ujarnya.
Meskipun banyak rintangan, Irwan merasa optimis. “Walaupun kami hanya satu-satunya yang mewakili Sulawesi Barat, perhelatan Peparnas ini menjadi cambuk bagi NPCI Sulawesi Barat agar bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi di masa depan.”
Pesan Saparuddin untuk Generasi Mendatang
Saparuddin berharap bisa kembali mengikuti Peparnas selanjutnya dan mengajak lebih banyak atlet dari Sulawesi Barat untuk berpartisipasi. “Saya ingin meraih gelar juara untuk membanggakan nama daerah dan kedua orang tua,” katanya penuh harapan. Semangatnya untuk memajukan olahraga disabilitas di daerahnya patut dicontoh, dan menjadi inspirasi bagi atlet muda lainnya.
Kesimpulan
Kisah Saparuddin di Peparnas 2024 adalah contoh nyata dari perjuangan, semangat, dan ketekunan. Meskipun menghadapi berbagai kendala, ia tetap berusaha maksimal untuk mengharumkan nama Sulawesi Barat. Keberaniannya untuk tampil di ajang bergengsi ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan semangat, segala sesuatu mungkin untuk dicapai. Semoga Saparuddin dan pelatihnya, Irwan Ridha, dapat terus mengembangkan potensi dan mencapai prestasi yang lebih tinggi di masa depan. phoenix288