Kevin De Bruyne dan Musim yang Sulit: Mencari Kembali Performanya yang Memukau
Kevin De Bruyne, gelandang andalan Manchester City, tengah menjalani musim yang penuh tantangan. Setelah menunjukkan performa luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, musim ini De Bruyne seakan kehilangan sentuhan magis yang membuatnya dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik dunia. Dengan hanya mencatatkan dua gol dan dua assist dari 15 pertandingan, statistik tersebut tentu jauh dari harapan, terutama bagi pemain sekelas De Bruyne. Namun, ada alasan di balik penurunan performa ini, dan itu tak lepas dari cedera yang mengganggu perjalanan musimnya.
Cedera yang Mengganggu Performa De Bruyne
Perjalanan Musim yang Terhambat Cedera
Musim 2024/2025 sejatinya dimulai dengan penuh harapan untuk Kevin De Bruyne. Setelah absen cukup lama karena cedera panjang yang ia alami musim lalu, De Bruyne kembali dengan semangat tinggi di musim panas. Meski tidak menjalani pramusim, De Bruyne merasa fit dan siap memberikan kontribusi maksimal bagi Manchester City. Namun, tak lama setelahnya, cedera kembali menghampirinya.
Pada bulan September, De Bruyne mengalami cedera hamstring yang cukup parah, yang membuatnya absen cukup lama. Cedera ini menjadi titik balik dalam perjalanan musimnya, karena meskipun ia sudah kembali bermain, kondisinya tak sepenuhnya pulih. De Bruyne pun mengakui bahwa untuk kembali ke performa terbaiknya, ia membutuhkan waktu, terutama setelah absen cukup lama.
“Saya mendapat cedera parah musim lalu, tapi tentu saja saya butuh waktu ketika kembali main lagi karena sempat absen enam bulan. Tapi, saya merasa sudah melakukannya dengan sangat baik dan saya merasa sangat fit ketika kembali di musim panas. Mengejutkan mengingat saya tidak sempat menjalani pramusim,” ungkap De Bruyne dalam wawancara dengan Sky Sports.
Pengaruh Cedera Terhadap Penampilan City
Tidak hanya De Bruyne yang merasakan dampak cedera, tetapi Manchester City secara keseluruhan juga sedang menghadapi musim yang sulit. Dalam 11 pertandingan terakhir di seluruh kompetisi, City hanya berhasil meraih satu kemenangan. Hal ini tentu berdampak pada performa De Bruyne, yang sering kali menjadi motor penggerak tim. Saat tim kesulitan, pemain kunci seperti De Bruyne pun akan kesulitan untuk tampil maksimal. City saat ini berada di posisi kelima klasemen Liga Inggris dan berisiko gagal melaju ke babak knockout Liga Champions.
Menanggapi Keraguan tentang Performa De Bruyne
Tanggapan De Bruyne terhadap Kritik
Banyak yang mulai meragukan kemampuan De Bruyne, terutama setelah melihat penurunan performanya yang cukup signifikan di musim ini. Usia yang kini menginjak 34 tahun juga dianggap menjadi faktor tambahan yang membuat De Bruyne lebih rentan terhadap cedera. Namun, De Bruyne tidak terpengaruh oleh anggapan tersebut. Ia dengan tegas membantah bahwa dirinya sudah habis, dan ia masih percaya bahwa dirinya mampu kembali ke performa terbaiknya.
“Saya sama sekali tidak menurun kok. Tentunya Anda butuh sedikit waktu untuk pulih total,” tegas De Bruyne. “Saya masih menikmati bermain dan merasa masih sanggup bermain. Buat saya itu yang penting,” tambahnya.
De Bruyne menunjukkan sikap yang sangat positif meskipun banyak yang mulai meragukan kemampuannya. Ia menyadari bahwa pemulihan dari cedera memerlukan waktu, dan ia bertekad untuk kembali tampil di level terbaiknya. Hal ini menunjukkan bahwa De Bruyne masih memiliki mentalitas yang luar biasa dan berambisi untuk terus memberikan yang terbaik untuk Manchester City.
Apa yang Diharapkan dari De Bruyne?
Saat ini, De Bruyne tengah berjuang untuk menemukan ritme permainan yang pernah membawanya menjadi salah satu gelandang terbaik dunia. Statistiknya yang menurun jelas menjadi perhatian, namun De Bruyne sendiri mengakui bahwa ia masih merasa fit dan siap memberikan kontribusi bagi tim. Ia berharap bisa segera kembali ke level permainan yang biasa ia tampilkan, terutama di saat-saat penting.
“Saya merasa sangat baik ketika bermain, meskipun saya tahu saya masih membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya. Jika saya bisa membuat perbedaan di tim, itu yang paling penting bagi saya,” ujar De Bruyne. Bagi Manchester City, kembalinya De Bruyne ke performa terbaik tentu akan sangat membantu tim untuk bangkit dari masa sulit ini.
Penurunan Performa: Apakah Usia Menjadi Faktor?
Tantangan Usia dan Cedera
Bagi seorang pemain seperti De Bruyne, yang telah bermain di level tertinggi selama bertahun-tahun, usia dan cedera menjadi dua faktor yang tak bisa diabaikan. Di usia 34 tahun, tubuh seorang pemain tentu akan lebih rentan terhadap cedera, dan pemulihan dari cedera pun bisa memakan waktu lebih lama. Meskipun De Bruyne masih merasa fit dan bersemangat untuk bermain, ia tak bisa menghindari kenyataan bahwa cedera hamstring yang dialaminya bisa mempengaruhi performanya dalam jangka panjang.
Namun, sejarah panjang karier De Bruyne dan dedikasinya dalam menjaga kebugarannya menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan untuk bangkit kembali.
Tantangan Mental dan Teknis
Selain masalah fisik, ada juga tantangan mental yang harus dihadapi oleh De Bruyne. Setelah absen lama dan mengalami cedera, kembali ke performa terbaik bukan hanya soal fisik, tetapi juga bagaimana seorang pemain mengatasi rasa frustrasi dan tekanan. De Bruyne, yang telah terbiasa menjadi pemain kunci di Manchester City, kini harus berjuang untuk mendapatkan kembali tempatnya sebagai motor penggerak tim.
Namun, dengan pengalaman dan kualitas yang dimilikinya, De Bruyne tetap menjadi pemain yang sangat berharga bagi City.
Kesimpulan
Kevin De Bruyne mungkin belum menunjukkan aksi memukau yang biasa ia tampilkan di musim ini, namun penurunan performanya tak sepenuhnya disebabkan oleh faktor teknis. Cedera yang mengganggu proses pemulihan dan usia yang semakin bertambah menjadi dua tantangan besar yang harus dihadapi oleh gelandang asal Belgia ini. Meskipun demikian, De Bruyne masih berambisi untuk kembali ke performa terbaiknya, dan dengan dedikasi serta mentalitasnya yang kuat, bukan tidak mungkin ia akan segera menunjukkan kualitas terbaiknya di lapangan.